-->

Wisata Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat



Kota Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia. Surakarta Hadiningrat berarti harapan akan terciptanya negara yang tata tentrem karta raharja (teratur tertib aman dan damai), serta harus disertai dengan tekad dan keberanian menghadapi segala rintangan yang menghadang (sura) untuk mewujudkan kehidupan dunia yang indah (Hadiningrat). 

Keraton yang dibangun pada tahun 1745 oleh Pakoe Boewono II punya koleksi benda seperti wayang kulit, kereta kencana, macam-macam benda pusaka dan masih banyak lagi benda-benda peninggalan lainnya. 

Tempat wisata di Solo yang satu ini sekarang dibuka untuk umum pada jam-jam tertentu yaitu pukul 08.30 – 14.00 setiap harinya dan khusus hari Minggu hanya dibuka pada pukul 08.30-13.00. Berkunjung ke Kota solo rasanya kurang lengkap apabila belum mengunjungi Keraton Surakarta. 

Keraton ini bernama lengkap Keraton Surakarta Hadiningrat. Dahulu keraton ini adalah bagian dari kerajaan Mataram,  namun karena permasalahan politis dengan Belanda akhirnya Kerajaan Mataram ini dipecah menjadi 2 yaitu Kasunanan Surakarta yang dipimpin oleh Pakubuwono III dan Kasultanan Yogyakarta yang dipimpin Oleh Pangeran Mangkubumi. 

Pangeran Mangkubumi ini kemudian bergelar Sultan Hamengku Buwono I sekaligus titik awal Kerajaan Yogyakarta yang masih berdiri sampai saat ini. Sampai saat ini keraton Surakarta masih berdiri dengan tegak.

Kompleks keraton ini juga dikelilingi dengan baluwarti, sebuah dinding pertahanan dengan tinggi sekitar tiga sampai lima meter dan tebal sekitar satu meter tanpa anjungan. Dinding ini melingkungi sebuah daerah dengan bentuk persegi panjang. 

Daerah itu berukuran lebar sekitar lima ratus meter dan panjang sekitar tujuh ratus meter. Kompleks keraton yang berada di dalam dinding adalah dari Kemandungan Lor/Utara sampai Kemandungan Kidul/Selatan. 

Kedua kompleks Sitihinggil dan Alun-alun tidak dilingkungi tembok pertahanan ini. Didalamnya banyak tersimpan berbagai peninggalan Raja-raja sebelumnya. Pengunjung dapat melihat berbagai koleksi di dalam Istana ini. Selain itu di Keraton Surakarta juga sering diselenggarakan upacara adat pada hari-hari tertentu, seperti Sekaten pada malam Maulid nabi dan arak kebo Kyai Slamet saat malam 1 Suro. 

Oleh karena itu sampai sekarang Keraton Surakarta dijadikan sebagai Tempat Wisata di Solo yang sangat diminati wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Warisan budaya yang masih terjaga dan masih dijalankan hingga sekarang ini di Keraton Surakarta beragam dan sering sekali menarik perhatian para turis dan wisatawan dari berbagai macam kalangan diantaranya ; Upacara – upacara adat, pusaka, tarian tradisi dan musik – musik tradisional. 

Upacara – upacara adat yang dijalankan antara lain Garebeg, yang diselenggarakan tiga kali dalam satu tahun kalender/penanggalan Jawa yaitu pada tanggal dua belas bulan Mulud (bulan ketiga), tanggal satu bulan Sawal (bulan kesepuluh) dan tanggal sepuluh bulan Besar (bulan kedua belas). 

Upacara Sekaten merupakan sebuah upacara kerajaan yang dilaksanakan selama tujuh hari untuk memperingati kelahahiran Nabi Muhammad. Upacara Kirab malem satu suro, . Malam satu suro jatuh mulai terbenam matahari pada hari terakhir bulan terakhir kalender Jawa (30/29 Besar) sampai terbitnya matahari pada hari pertama bulan pertama tahun berikutnya (1 Suro). Semoga dapat menjadi tempat destinasi wisata bagi keluarga anda.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel