-->

Pesona Candi Arjuna Dieng


Pesona Candi Arjuna Dieng

Sebelum jadi Indonesia, negeri ini terbagi dalam beberapa kerajaan yang namanya sesuai nama wilayah yang ada sekarang. Kerajaan-Kerajaan itu lalu menyatu membuat satu negara bernama Nusantara. Dari kerajaan berikut, Indonesia punyai wisata, bangunan riwayat yang unik serta mengagumkan untuk dibaca. 

Diantaranya ialah Candi Arjuna yang ada di Dieng, Wonosobo. Tidak hanya punyai narasi riwayat yang panjang. Candi ini adalah satu dari banyaknya candi yang terdapat di atas ketinggian 2093 mdpl. Bisa saja, ini adalah Candi Paling tinggi di Indonesia untuk sesaat ini. 

Riwayat Singkat Candi Arjuna 


Kompleks Candi Arjuna pertama-tama diketemukan pada tahun 1814. Penemunya ialah seseorang tentara Belanda yang bernama Thedorf van Elf. Pertama kalinya diketemukan, kompleks ini masih digenangi oleh air. Baru pada tahun 1856 diawali perawatan oleh satu orang berkebangsaan Inggris bernama HC. Cornelius. 

Semula perawatan dengan mengeringkan air yang menggenangi semua sisi Candi. Dengan pertolongan J Van Kimsberg serta pemerintah Hindia Belanda. Selanjutnya, pria berkebangsaan Belanda ini ambil photo, gambar serta beberapa catatan Riwayat Candi yang benar-benar bernilai. 

Catatan riwayat ini selanjutnya diteleliti dengan membaca satu prasasti yang memiliki angka tahun 731 saka atau seputar 808 masehi. Prasasti ini adalah prasasti paling tua dengan tulisan jawa kuno. Dari sini beberapa ilmuwan mengaitkan bila, Candi Arjuna ini dibuat pada saat Wangsa Sanjaya pada era ke 7. 

Ada satu Arca Syiwa yang turut diketemukan pertama-tama yang berasal di samping Candi Arjuna. Selanjutnya, Arca ini di geser serta di letakkan di Museum Nasional Jakarta. 

Apa yang Menarik Dari Tempat Ini? 


Komplek Candi Arjuna dipakai jadi upacara pemotongan rambut gimbal yang disebut anak asli Dieng. Upacara ini dikerjakan tiap tahun dalam balutan Dieng Culture Festival. Anak Gimbal harus di cukur rambut gimbalnya supaya tidak terkena apes. Saat acara ini berjalan, banyak pelancong akan memadati kompleks candi ini. 

Waktu masuk pintu masuk Candi. Pelancong semua akan menuruni tangga serta berjalan dalam suatu jalan yang lumayan panjang. Di samping kanan serta kirinya akan tumbuh pohon-pohon yang teduh. Seperti satu taman yang menyediakan satu kesejukan. Ditambah lagi, udara dingin dataran tinggi Diemg ini yang memberi satu kesan-kesan yang berlainan. 

Di tengahnya kompleks ini, ada satu Candi. Bukan sekedar Candi Arjuna saja yang berdiri istimewa. Ada juga beberapa candi yang berjajar segaris dengan Candi Arjuna. Dengan rumput-rumput yang dapat digunakan untuk mengadakan tikar serta duduk diatasnya. 

Panorama seputar juga tidak kalah eloknya. Dimana, langit biru akan kelihatan demikian mempesona. Selanjutnya, bentangan perbukitan serta pegunungan yang kelihatan seperti satu lukisan. Mengagumkan memang, lihat keindahan ciptaan Tuhan ini. 

Ornament candi-candi kelihatan demikian memikat dengan style arsitektur dikuasai oleh buidaya jawa kuno. Ornament itu berupa sama dengan pegangan tangga yang disebutkan dengan penil. Ada juga hiasan muka raksasa yang tidak memiliki rahang pada pintu candi yang bernama Saat. 

Bagian pintu ada makara yang konon tuturnya dapat menyingkirkan serta dapat jadi tolak bala. Di bagian atas candi ini ada istadewata yang diakui jadi tempat masuknya beberapa dewa. 

Keempat bangunan candi ini tidak semua mempunyai nama Arjuna. Tetapi, ada nama lain seperti Sembadra, Gatotkaca, Semar, Srikandhi. Kompleks Candi Arjuna serta khususnya Dieng benar-benar sangat erat dengan narasi pewayangan Jawa. Bukan narasi pewayangan India. Ada banyak susunan narasi yang berlainan dari ke-2 kultur yang berlainan ini. 

Candi Arjuna sendiri memilki luas seputar 36 mtr. persegi. Atap candi ini mempunyai susunan bertahap, serta ada satu menara kecil di tiap pojok candi. Tinggi candi ini kira-kira 1 mtr.. 

Ada juga Candi semar yang berdiri istimewa selain Candi Arjuna. Saat perang kemerdekaan. Candi yang satu ini dipakai untuk menaruh senjata.dan peralatan untuk pemujaan. Atap candi ini berupa limasan dengan pucuk candi yang telah hilang entahlah ke mana. 

Ada Candi Srikandi yang berdiri istimewa. Peranan dari candi ini untuk penyembahan trimurti (tiga dewa) menurut kepecayaan umat Hindu, ada tiga dewa yakni Dewa Brahma, Dewa Wisnu, serta Dewa Syiwa. Sayangnya, atap candi ini telah rusak serta tidak kelihatan bagaimana bentuk aslinya. 

Selanjutnya, Candi Puntadewa yang mempunyai tnggi kira-kira 2,5 mtr.. Dimana, bangunan ini adalah bangunan paling tinggi di komplek ini. Disaksikan dari susunan bangunannya, kelihatan seperti dengan Candi Sembadra. Namun, masih bentuk aslinya telah hancur serta tidak paham . 

Candi Sembadra, yang memiliki tinggi kira-kira 0,5 mtr.. Tidak lagi ada arca yang berada di dalam bangunan seperti, yang terlhat di sejumlah bangunan yang berada di negeri ini. Arca-arca itu ditangkap serta disimpan dengan aman di museum kailasa. Bukan sekedar candi saja, ada banyak situs kebudayaan yang masih tersimpan rapi pada sebuah kompleks ini.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel