-->

Waspada Poliuria Jika Urine Anda Berlebih

Poliuria adalah suatu keadaan di mana volume urine lebih dari normal. Biasanya lebih dari 3 Liter per hari. Kondisi Poliuria ini bisa terjadi karena beberapa kelainan. Salah satunya yaitu diabetes mellitus karena kadar glukosa meningkat dan menyebabkan efek diuretik osmotik. Sebagai deteksi awal untuk mewaspadai poliuria, perhatikan saja beberapa gejala seperti seringnya buang air kecil, polidipsia, gampang haus, dan nokturia.


Apabila terjadi atau ditemukan gejala tersebut seperti yang akan kita bahas pada artikel ini, langkah selanjutnya lakukanlah pemeriksaan penunjang. Kemudian pemeriksaan yang dilakukan yaitu proses pengecekan pada kadar gula darah. Seandainya kadar gula darah tidak naik, perlu dilakukan pemeriksaan kreatinin, kalsium, dan kalium. Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan yaitu tes pengurangan cairan, pengukuran osmolalitas urine dan pengubahan osmolalitas urine.

Dalam buku Medicine at a Glance seperti yang ditulis oleh Patrick Davey sebagaimana penyebab poliuria dapat digolongkan dalam beberapa hal, yaitu sebagai berikut :

1. Poliuria juga bisa terjadi karena orang tersebut baru saja sembuh dari obstruksi (penyumbatan) saluran kemih sehingga urine nya baru bisa keluar dan langsung tergolong banyak jika dibandingkan proses secara normal.
2. Peningkatan muatan cairan tubular. Intinya muatan yang terkandung di dalam darah meningkat melebihi kondisi pada normalnya. Sebagai contoh jika kadar ureum meningkat pada gagal ginjal kronis atau kadar gula (glukosa) meningkat pada diabetes mellitus.
3. Respon tubular terhadap ADH terganggu. Kalau yang ini, ADH-nya berhasil diproduksi. Hanya saja yang disayangkan tidak bisa direspon. Akibatnya terjadi hiperkalsemia, yaitu menurunnya kadar kalium, toksisitas lithium, dan bisa diwariskan pada keturunannya karena dapat bertaut dengan kromosom X. Kondisi ini disebut juga diabetes insipidus nefrogenik.
4. Intake cairan berlebih. Misalnya pada polidipsia primer. Kondisi ini terjadi pada orang dengan gangguan psikologis yang mana orang tersebut tidak sadar minum air begitu banyak. Baiklah, tidak perlu jauh-jauh ke mereka. Jika kita banyak minum Insya Allah bisa normal dan sehat, yang secara logika kita pasti banyak buang air kecil.
5. Gradien konsentrasi medula yang terganggu. Permasalahan yang ada seperti ini biasanya disebabkan oleh adanya penyakit pada medula ginjal seperti nekrosis papiler ginjal atau penyakit kistik medula, nefropati analgesik, nefrokalsinosis.
6. Menurunnya produksi hormon antidiuretik / Antidiuretic Hormone (ADH) pada diabetes insipidus. Kondisi ini bisa terjadi karena ada trauma dibagian kepala, atau tumor pada hipotalamus maupun hipofisis sehingga terjadi gangguan produksi ADH. Disebut juga diabetes insipidus kranial.

Karena itulah jika hasil dari pemeriksaan penunjang diagnosis baru bisa ditegakkan. Penatalaksanaan poliuria tergantung dengan diagnosisnya. Jika hasil diagnosis adalah diabetes mellitus, pakai terapi DM. Kalau karena diabetes insipidus, maka gunakan terapi DI. Bagian yang terpenting dalam penatalaksanaan poliuria yaitu memperhatikan defisit air utama sehingga tidak menimbulkan dehidrasi.

Bagaimana, mari kita waspadai poliuria dan amati gejala-gejalanya, semoga kita selalu diberikan kesehatan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel