-->

Jangan Abaikan Rasa Nyeri

Setiap orang pasti pernah merasakan nyeri, baik yang ringan, sedang atau berat. Nyeri mempunyai sifat yang unik karena bukan hanya modalitas sensori tetapi juga menunjukkan suatu pengalaman.

Definisi dan Penyebab Nyeri

Menurut The International Association for the Study of Pain (IASP), nyeri didefinisikan sebagai suatu pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan adanya atau potensi rusaknya jaringan atau keadaan yang menggambarkan  kerusakan jaringan tersebut. Berdasarkan definisi tersebut nyeri merupakan suatu gabungan dari komponen objektif (aspek fisiologi sensorik nyeri) dan komponen subjektif (aspek emosional dan psikologis). Penyebab nyeri sendiri dapat bermacam-macam, diantaranya adalah cancer, pembengkakan jaringan, kekakuan otot, peradangan, infeksi, dll.

Apa itu nyeri ?

Nyeri merupakan alarm bahwa ada sesuatu yang salah dalam tubuh kita. Nyeri apapun itu harus segera dicari penyebabnya, sehingga dapat diatasi dengan baik dan tidak berlanjut menjadi nyeri kronis yang sulit diobati. Nyeri terutama yang kronis atau menahuin dapat diterapi dengan baik melalui pendekatan multidisiplin ilmu kedokteran. Tetapi nyeri yang tidak teratasi dengan baik dapat mempengaruhi aspek psikologis dan aspek fisik dari penderita. Aspek psikologis meliputi kecemasan, takut, perubahan kepribadian dan perilaku, gangguan tidur dan gangguan kehidupan sosial. Sedangkan dari aspek fisik, nyeri mempengaruhi peningkatan angka kesakitan dan kematian.

Klasifikasi nyeri dapat dilihat dari beberapa kategori. Berdasarkan sifat nyerinya ada nyeri nosiseptif dan neuropati, dari waktunya ada nyeri akut dan kronis. Sedangkan dari intensitas nyerinya dibedakan menjadi nyeri ringan, sedang dan berat.

Secara umum, skala nyeri yang sering digunakan adalah Numeric rating Scale (NRS) atau ada juga Visual Analog Scale (VAS). Pada prinsipnya tingkatan nyeri diberi nilai dari 0 sampai 10, nol berarti tidak nyeri, 1-3 nyeri ringan, 4-7 nyeri sedang, 8-9 nyeri berat, 10 nyeri sangat berat. Penanganan nyeri dapat dengan obat-obatan, terapi fisik, terapi intervensi nyeri sampai dengan operasi, tergantung dari tipe dan penyebab nyerinya.

Secara keseluruhan semua Rumah Sakit berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik dalam hal penanganan nyeri, baik yang akut seperti nyeri pasca operasi dan persalinan maupun nyeri kronis yang berkepanjangan dengan menghadirkan Klinik Intervensi Nyeri. Penanganan nyeri yang multimodal atau multidisiplin tidak hanya membutuhkan penanganan dari satu pihak, namun kolaboratif dari berbagai ilmu kedokteran baik dengan obat-obatan, tindakan non intervensi seperti fisioterapi maupun dengan tindakan intervensi nyeri. Kloiunik tersebut dilengkapi dengan USG musculoskeletal dan C-Arm yang diharapkan mampu membrikan real-time imaging sehingga akurasi tindkan lebih terjamin.

Jika Anda mengalami nyeri berat yang berkepanjangan dan tidak hilang dengan minum obat, sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda, untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel