-->

Cara Budidaya Tanaman dan Buah Pala

Pala (Myristica fragrans) merupakan salah satu komoditas tanaman pangan yang hampir seluruh bagiannya memiliki nilai ekonomis strategis untuk dibudidayakan. Tanaman yang tingginya bisa mencapai 20 meter dan akan dipanen setelah memasuki usia tanam 7-9 tahun, berasal dari Indonesia tepatnya Kepulauan Banda.

Pala merupakan salah satu jenis tanaman yang mudah tumbuh di Indonesia bagian timur, oleh karena itu budidaya pala banyak dilakukan di Indonesia, karena Indonesia memiliki iklim tropis yang sesuai untuk kebutuhan pala itu sendiri, pala dapat tumbuh subur di tanah. hingga 700 meter di atas permukaan laut. Budidaya pala juga bisa dilakukan di daerah dengan suhu antara 20-30 derajat celcius dengan kelembaban 50-80% yang akan membuat tanaman pala tumbuh dengan baik.

Langkah-langkah menanam pala adalah:

PERSIAPAN BENIH

Perbanyakan benih pala dilakukan dengan dua cara yaitu perbanyakan generatif (berbiji) dan perbanyakan secara vegetatif (sambung, sambung, dan sambung pucuk), cara sebaran generatif banyak dipilih oleh petani pala karena tingkat tanamnya mudah, cepat dan tidak rumit dalam proses pembuatan biji pala. .


Persiapan pendederan pala dimulai dengan memilih pohon induk unggul yang sudah memasuki umur tanaman sekitar 15 tahun dan sehat berproduksi tinggi, kemudian kupas dan keringkan pala kurang lebih 24 jam untuk dilakukan pembibitan, siapkan polybag yang berisi tanah dan kompos. media dengan perbandingan 2: 1 kemudian bibit pala dimasukkan ke dalam ukuran polybec (25cmX40Cm) yang tersusun rapi di tempat teduh dengan sinar matahari yang cukup.


Tahap selanjutnya adalah pengawetan dimulai dari penyiraman setiap pagi dan sore hari, pemilihan (penataan) biji pala yang mati dalam polibek, tunas pala akan tumbuh pada saat berumur 7-8 minggu dan benih siap ditanam di lapangan setelah benih pala masuk 1 -2 tahun dengan tinggi 80 -100 cm.


PERSIAPAN LAHAN

Penyiapan tanah dapat dimulai dengan menanam tanah yaitu membersihkan semak-semak (rumput berkayu) dan membuang sisa-sisa tanaman serta melonggarkan dan meratakan tanah, tingkat pekerjaan dapat dilakukan dengan mesin cangkul atau bajak.


Tingkat pengolahan tanah dapat disesuaikan dengan luas areal tanam dan perkiraan tanam agar produksi dapat dikeluarkan dengan bijak dan tepat.


PERSIAPAN TANAMAN

Tahapan penyiapan tanam diatur pada saat memasuki musim hujan, hal ini untuk memastikan ketersediaan air di areal tanam, setelah itu dilakukan perluasan tahapan dengan membuat lubang tanam dengan panjang, lebar dan tinggi yaitu 40cmx40cmx40cm atau 60cmx60cmx60cm dengan jarak seluas 9mx10m dengan populasi 111 biji pala / are.


Teknik penanaman bibit pala dilakukan dengan cara menyiapkan bibit pala tepat di depan lubang tanam secara keseluruhan, dilanjutkan dengan merobek plastik polybag dan meletakkannya di lubang tanam hingga batas leher akar, kemudian ditutup kembali dan dipadatkan tanah.


PEMELIHARAAN

Kegiatan budidaya pala meliputi:

Penyulaman: kegiatan penyulaman yaitu dengan mengganti bibit pala yang mati di areal tanam, kegiatan penyulaman yaitu mengganti tanaman yang mati di lokasi penanaman dengan tanaman baru, penyulaman dilakukan paling lama 2 minggu setelah tanam.


Penyiangan: kegiatan penyiangan dilakukan setelah memasuki umur tanam 2-3 bulan setelah tanam, penyulaman dapat dimulai dengan mengurangi jumlah gulma yang tumbuh di areal tanam atau di sekitar bibit pala yang harus dibersihkan atau dimusnahkan karena sifat rumputnya. sebagai pesaing nutrisi tanah. Penyiangan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu manual (scrub dan cangkul) dan pestisida (herbisida: herbisida).


Pemupukan: pada umumnya kegiatan pemupukan pala dilakukan setelah kegiatan penyiangan ini untuk memaksimalkan persiapan pemupukan. Jenis pupuk untuk pala ini bisa menggunakan pupuk organik (pupuk dan kompos) maupun pupuk anorganik atau kimiawi (Urea, Sp 36, dan Kcl). Dosis pupuk pala dapat disesuaikan dengan umur tanaman pala, diantaranya: untuk dosis pupuk organik diberikan 2,5-5 kg   / tanaman dengan cara menyimpannya, kemudian untuk pupuk anorganik seperti: untuk tanaman umur 1 tahun dosis (/ gram / tanaman / hektar) (10gr / 10gr / 5gr), untuk tanaman umur 2 tahun (20gr / 10gr / 5gr), umur tanam 3 tahun (50gr / 25gr / 15gr) umur tanam 4 tahun 60gr / 40gr / 20gr) dan 5 tahun tanam 80gr / 50gr / 30gr) pemupukan dapat dilakukan dengan cara disemai atau dikubur dengan melakukan pengaturan untuk memudahkan pemupukan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel